Kamis, 30 Desember 2010

Puisi yang Menyentuh Kalbu

Antara Tahun 2010

Aduh,janganlah berakhir
tapi bukan untuk lagi sebuah permulaan
jangan berkata untuk mengawal datangnya tahun
namun bukan untuk mengakhiri tahun ini
yang membuatku tersimpuh adalah keheningan akan kematian"Panglima Tuhan"
panglima yang membantu menapakkkan jalan keemaasan

Waktu didalam kelambunya,
aku amat bahagia
dia bercermin,Tuhan pun ada disana juga
hari yang terlalu gelap pun terhalang,dibawah kelambunya.

Kelambumu,panglima.....
menuntunku sampai ke Tempat Sultan yang Maha Agung
tanpakau,aku bernyayi pasi yang amat parau suaranya
yang tersimpuh tanpa bantuanmu,
senyum kekal abadimu ingatlah selalu

Gingsul nan indah itu sekarang telah hilang
ditengah tahun ini
semuanya habis panglima
kau diganti oleh orang lain yang berbeda
aku tak dapat dibawanya
karena aku sehati denganmu

Aku terpaku menapak hari ku sekarang
yang telah pasi tanpa kelambu panglima
ku yakin sinar itu menuntunku
mendatangi panglima disamping sang Sultan
dikelambu yang pernah panglima berikan
untukku,dan untuk seluruh manusia........

Kamis, 30 September 2010

Hakekat Menuju Tuhan

Semenjak diciptakannya alam semesta ini,Tuhan Allah duduk di kursi keAgungan-Nya,melihat permanian ciptaanya. Jagat raya yang teramat luas ini,dimulai dari suatu proses rapat raksaksa,yang melibatkan degradasi kuantum dalam penyiptaan alam semesta. Dari hasil tersebut tercetuslah sebuah keajaiban luar biasa,yang menyangkut segala keaspekan hidup ataupun mati yang berada diseluruh antero alam semesta ini. Tuhan Allah yang maha Agung,dan Maha segala - galanya,menciptakan kalifahnya di bumi yaitu manusia yang diberi akal pikiran ,yang merupakan generasi keempat dari manusia sebelumnya,yang telah mati karena kedasyatan Tuhan dalam kehidupan makhluknya. Manusia,makhluk yang paling sempurna dibanding dengan makhluk lain. Lihat saja,Adam allais salam,seorang manusia ciptaan Tuhan pertama. Dimana malaikat disuruh untuk bersujud kepadanya. Adam yang seorang manusia,memiliki tiga unsur pembentuk tubuh,yaitu jasmani yang berasal dari tanah,akal pikiran yang berasal dari koordinasi tubuh,dan juga ruh. Ruh Adam,yang berisi ruh Tuhan inilah yang tidak disadari oleh sebagian malaikat lain yang tidak mau bersejud dihadapan Adam ,sehingga dibuang ke bumi,berwujud Iblis. Iblis ini memiliki senjata yang bermana setan dan jin.Iblis ini bukan main pintarnya,bukan main halusnya,dia lewat kanan kiri kita,menembus darah kita,sehingga menyesatkan kita.
Untuk dapat berkomunikasi dengan Tuhannya,mausia harus memiliki chanel,sambungan,yang berasal juga dari Tuhan. Sambungan itu berada pada diri jasmani (ruhani) rasul,nabi dan para waliyam mursida. Pasca nabi Agung Muhammaad SAW,tidak ada lagi rasul ataupun kenabian. Untuk meneruskan chanel kepada manusia,yang MENYAMPAIKAN segala gerak gerik kehidupan(yang melibatkan unsur tak terhingga),baik ibadah dan perilakunya,di utuslah para waliyam mursida,yang didalam diri jasmanianya (ruhaninya),terdapat chanel penghubung(nurrun alan nurin),yang menyambungkan langsung kehadirat Tuhan Allah.
Tuhan Allah,begitu Maha Dasyat,manusia sekalipun tidak sanggup berhadapan langsung dengan-Nya(ingat nabi Musa as). Untuk dapat berhubungan inilah,seperti yang telah dijelaskan diatas,diperlukan chanel,atau penghubung,yang menghubungkan ke hadirat Tuhan Allah SWT. Bukan kah dalam QS Al maidah,kita sebagai umat manusia,disuruh oleh Tuhan Allah untuk menemukan jalan,(wasiilah) untuk sampai kepada-Nya.
Untuk itulah pasca Rasullah Muhammad SAW,diutuslah para waliyam mursida yang berisikan ruh Tuhan,untuk menyambung kehidupan dialam semesta ini agar sampai kehadirat Tuhan Allah.

Minggu, 04 Juli 2010

Intisari Moral Dalam Pembangunan Karakter Bangsa

Sebagian rakyat indonesia,menganggap bahwa kemajemukan dalam bernegara terletak pada pertumbuhan ekomoni yang kondusif. Memang benar. Ekonomi yang kondusif tentunya harus didasari berbagai macam faktor. Salah satunya adalah kestabilan potilik. Tanpa ada kestabilan politik dalam suatu negara,mustahil meningkatkan ekonomi bangsa yang kondusif. Jika kita lihat kebelakang,tak terasa 12 tahun yang lalu sebuah krisis besar yang mengerikan melanda zambrud Indonesia. Inflasi terjadi secara besar - besaran,harga kebuhan pokok melonjak,semua serba mahal. Tahun 2008 terjadi suatu ketimpangan dalam sistem perkonomian dunia,dimana terjadi resensi perkonomian yang melanda negara - negara maju sampai negara berkembang. Tentunya kita bersyukur bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar didunia,setelah RRC,dan India. Pendek kata,ekonomi yang kondusif menghasilkan negara yang makmur dan sejahtera .
Kembali lagi pada persolan dalam menbangun perekonomian negara yang kondusif,mengenai kestabilan politik. Belum lama ini anggota dewan bernyayi ,menghadapi kasus century. Anehnya kasus ini yang hanya menelan dana 6,7T mengharuskan kestabilan politik kita terganggu,yang akibatnya mengoyang kekondusifan ekonomi Indonesia. Sekarang,yang menjadi pertanyaan,mengapa anggota oposisi mengiginkan hal ini (paripurna mengenai century) yang membuat citra Indonesia buruk dimata dunia, yang mengatasnamakan rakyat?
Salah satu faktornya adalah kemenangan sesaat,yang mengatasnamakan rakyat. Hal yang semacam ini,merupakan suatu krisis. Krisis apakah itu?. Itulah yang dimanakan krisis moral. Kita skarang memiliki Presiden yang bermoral dan berakhlak tinggi,tapi mengapa rakyat dan perwakilan rakyat memiliki moral yang buruk?. Semua agama yang ada,bukan hanya di Indonesia saja,mengharuskan setiap pemluknya memiliki moral yang baik,dalam segala aspek kehidupan,tak terkecuali di bidang politik.
Apa yang menyebabkan Indonesia sekarang tidak mendapatkan kembali predikatnya sebagai Macam Asia?. Bukan karena pemimpinnya,melainkan karena tidak adanya moral dalam hati sanubari kita,untuk sadar membangun dan memberikan yang terbaik bagi seluruh aspek dinegara kita. Inilah yang dimaksud hakikat moral,dalam pembangunan karakter bangsa,dan sebagai senjata ampuh bagi negara. Moral sejatinya bersumber pada hati sanubari kita masing - masing. Apa guna Pancasila yang ditetapkan sebagai landasan idiil dan ideologi negara,jika tak seorang pun anggota masyarakat Indonesia,tidak memiliki moral,yang digunakan sebagai alat ukurnya?. Inilah guna moral yang berlandaskan dengan Pancasila.
Dengan adanya riset awal mengenai "Intisari Moral Dalam Pembangunan Karakter Bangsa".maka kita harap dapat membangun negara yang lebih baik di segala bidak,termasuk dalam bidang ekonomi dan politik.