Senin, 09 April 2012

Apakah Tuhan Allah yang Kita Kenal Selama Ini Tidur??

Mengawali tulisan sederhana ini, sebelumnya saya akan memperkenalkan siapa gerangan diri saya ini. Para pembaca, perkenalkan nama saya Abdul Razak, siswa kelas X di sebuah Sekolah Menengah Atas Negeri didaerah Klaten Jawa Tengah. Saya anak pertama dari 2 bersaudara. Sebelumnya saya ucapkan apresiasi yang sebesar – sebesarnya kepada Maha Guru saya yang telah memberikan sumbangsih kepada diri saya mulai sejak saya dilahirkan sampai saya dibesarkan ini. Kemudian, ucapan terimakasih kepada Ayah saya yang telah menjadi motivator utama pada diri saya. Tak kalah berterimakasihnya, saya juga ucapkan kepada senior saya Ir.Agus Baskoro yang telah memberikan kepada saya inisiatif untuk menulis, dan sedikit menguak gambaran alam ketuhanan yang selama ini kita kenal dengan Alam Metafisika.
Berkenaan dengan judul pada tulisan saya ini “Apakah Tuhan Allah Yang Kita Kenal Itu Tidur” mungkin membuat para pembaca yang budiman tercengang atau bahkan ada yang penasaran apakah benar itu adanya. Mungkin juga diri saya ini yang ngrumangsani kalau diri saya ini sedikit beragumentasi.
Pembaca yang budiman. Kita sebagai umat Islam Mulia Raya, agama terakhir yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Besar Muhammad SAW tentunya meyakini beberapa sifat wajib Allah yang ada dalam Al – Quran nul Qarim sebuah bundelan naskah suci yang dirunkan oleh Allah secara tidak main – main. Kita cermati juga bahwa Allah Tuhan kita tidak akan tidur karena beliau Maha Melihat. Tapi mengapa jembatan,uluran tangan Allah yang Maha Tak berhingga selalu jarang,bahkan tidak pernah kita dapatkan?. Tidak kah mengherankan itu,jika umat islam sendiri tidak pernah mendapatkan tangan Tuhannya apalagi bertemu dia?. Logika nya,jika kita ingin bertemu dengan seseorang kita pun harus tahu dulu siapa orang yang akan kita ajak bertemu,bagaimana dia,apakah dia bersahaja,dan lainnya. Sama halnya,jika kita ingin bertemu Tuhan,kita harus terlebih dahulu siapa Tuhan Allah yang kita sembah itu.
Dalam penciptaan manusia ketika masih didalam rahim ibunya, dan telah ditiupkan ruh, oleh Allah SWT ditetapkah 4 perkara yaitu ajalnya,jodohnya,baik&celakanya,dan rezekinya. Ketika dia lahir didunia,masuk kedalam raga,jiwa,jasmani yang memiliki organ – organ yang dapat melihat kesana kemari,kita lupa bahwa dahulu kitapun, ditalqinkan pengakuan Ashadua’lla illahaillah, ‘aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah’karena pengaruh negatif, Ass syaitan,Al Iblis yang ilmunya luar biasa hebatnya. Karena lamanya bersenang – senang didunia, lupalah dia bahwa La illahaiilahnya dalam sukmanya dulu adalah pengakuannya terhadap pencipanya. Lupalah pula dia Tuhannya dimana dan bagaimana. Lupalah dia pulah mana yang haq dan yang batil. Maka tak mengherankan jika dikira Tuhannya yang selama ini ia kenal tidur. Pernah pula saya dengar, ‘apa Allah tidak melihat saya kelaparan,saya kehausan,saya mlarat,dan sebagainya’. Apakah tak mencengangkan orang seperti itu.
Pembaca yang budiman. Ketika sukma kita diinfuskan kedalam jasmani kita yang penuh dengan godaan, kita pun lupa bahwa Tuhan Allah Maha diatas segalanya. Pengaruh syaitan,iblis merajai diri kita. Apakah mungkin kita yang telah LUPA, bisa mengusir nya,menghilangkannya dari sukma kita yang telah berkolaborasi lama,baik secara sadar ataupun tidak. Iblis itu bukan barang sepele. Dia selain musuh nyataa, dia jugaa musuh besar. Berapa banyak ilmu nya yang dibawanya kesana kemari,yang disesatkannya umat yang kurang imannya. Kalau kita bicara iman,apakah kita ini juga benar – benar beriman, kalau masih bercokol dia didalam hati kita.
Kalau dia hebat ilmu nya, untuk menandinginya juga harus dengan ilmu yang hebat pula kita. Dari mana dapatnya?. Tuhan Allah saja kita belum bertemu, apalagi ingin menandingi kekuatan dari syaitan,iblis yang amat hebat. Ingin dengan a’udzubillah himina syaiton nirrajim produksi kita sendiri, yang didepan sudah saya ungkapkan bawa kita telah LUPA dengan Tuhan kita karena pengaruh negatif syaitan. Sebelum berucap sudah dicekik mungkin kita.
Tuhan Allah berfirman dalam sebuah surat di Al – Quran,”Jika engkau belum bisa beserta dengan Allah,maka bersertalah kau dengan orang – orang yang berserta dengan Allah,niscaya mereka akan menunjukkan kau kepada Allah”. Menunjukan disini,diartikan adalah menunjukkan dalam arti rohani. Rohani seseorang tidak akan mati, karena dia akan tetap hidup,sampai kiamat menjelang. Rohani seseorang ini terbagi menjadi 2,yaitu yang terisi oleh Kalimah Allah yang lansgung berasal dari sisinya, atau rohani yang teraliri oleh kekuatan syaitan. Kembali lagi seperti yang diatas,jika kita belum bias beserta dengan Allah,maka tentunya kita harus bersama orang yang sudah bias mengenal dan selalu berkekalan disisi Allah. Ibarat kata,jika kita belum tahu bagaimana konsep rekasi redoks,atara reduksi dan oksidasi oksigen,otomasits kita akan bertanya kepada guru kimia,atau orang yang sudah ahli kimia,dan nantinya kita akan bertanya,siapa yang menemukan konsep ini,maka guru,atau ahli kimia tersebut akan member tahu kita. Guru atau ahli kimia tersebut sudah mahir,karena diaa sudah memiliki ilmu yang smpai,sehingga dia berkekalan dengan segala konspirasi yang ada.
Sama halnya disini,sebelum kita mengetahui siapa Tuhan Allah,Tuhan kita, kita pun harus mengetahui,siapa yang menunjukkkan bahwa itu Adalah Tuhanmu. Orang tersebut,tentunya selalu berkekalan terus dengan Allah,karena segala gerak – gerik bentuknya, baik secara zahir ataupun juga secara batin,adalah karena Allah. Walaupun dia wujud tubuhnya secara zahir adalah manusia, tapi yang membedakannya adalah ruh nya. Ruhnya telah berisi tenaga Maha Ultrasonor yang berasal langsung dari sisiNya. Yang selalu berkekalan dengan gerak gerik Tuhannya, yang selalu termaktub Nama Tuhan, yang selalu berkait dengan Tuhan Allah. Intinya,segala yang ada dalam tubuhnya,baik secara zahir maupun batin,adalah perlambang penzahiran Tuhan didalam wujud manusia.
Berkaitan dengan persolan diatas,jika apapun sudah berkait dengan Tuhan Allah,maka apapun yang langsung berkait dengannya, akan langsung menuju kehadirat Allah. Mengapa demikian?. Coba perhatikan konlkusi berikut:
1/100=1/10
1/1000=1/100

Dosa : ~=0
Kebaikan yang besarnya 1 zahir :~=0 hasilny

Intinya apapun dibagi bilangan tak berhingga = 0. Apapun,termasuk syaita,iblis,jin,genderuo,dll,jika dibagi oleh bilangan tak berhingga hasilnya adalah nol.
Singkat kata mengakhiri tulisan singkat ini,dapat saya katakana bahwa,apapun yang beserta,berkait dengan Allah,dengan Kalimah Allah akan menang dunia akherat,karena kalimah Allah tidak mengenal kamus kalah,kata kalah. Marilah,kita menghadirkan Tuhan dalam kehidupan kita,apapun cara dan metode yang anda miliki,marilah kita hadirkan Tuhan,agar kita selalu menang dalam segala hal,baik di dunia ataupun diakherat.

Oleh : Abdul Razak