Minggu, 04 Juli 2010

Intisari Moral Dalam Pembangunan Karakter Bangsa

Sebagian rakyat indonesia,menganggap bahwa kemajemukan dalam bernegara terletak pada pertumbuhan ekomoni yang kondusif. Memang benar. Ekonomi yang kondusif tentunya harus didasari berbagai macam faktor. Salah satunya adalah kestabilan potilik. Tanpa ada kestabilan politik dalam suatu negara,mustahil meningkatkan ekonomi bangsa yang kondusif. Jika kita lihat kebelakang,tak terasa 12 tahun yang lalu sebuah krisis besar yang mengerikan melanda zambrud Indonesia. Inflasi terjadi secara besar - besaran,harga kebuhan pokok melonjak,semua serba mahal. Tahun 2008 terjadi suatu ketimpangan dalam sistem perkonomian dunia,dimana terjadi resensi perkonomian yang melanda negara - negara maju sampai negara berkembang. Tentunya kita bersyukur bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar didunia,setelah RRC,dan India. Pendek kata,ekonomi yang kondusif menghasilkan negara yang makmur dan sejahtera .
Kembali lagi pada persolan dalam menbangun perekonomian negara yang kondusif,mengenai kestabilan politik. Belum lama ini anggota dewan bernyayi ,menghadapi kasus century. Anehnya kasus ini yang hanya menelan dana 6,7T mengharuskan kestabilan politik kita terganggu,yang akibatnya mengoyang kekondusifan ekonomi Indonesia. Sekarang,yang menjadi pertanyaan,mengapa anggota oposisi mengiginkan hal ini (paripurna mengenai century) yang membuat citra Indonesia buruk dimata dunia, yang mengatasnamakan rakyat?
Salah satu faktornya adalah kemenangan sesaat,yang mengatasnamakan rakyat. Hal yang semacam ini,merupakan suatu krisis. Krisis apakah itu?. Itulah yang dimanakan krisis moral. Kita skarang memiliki Presiden yang bermoral dan berakhlak tinggi,tapi mengapa rakyat dan perwakilan rakyat memiliki moral yang buruk?. Semua agama yang ada,bukan hanya di Indonesia saja,mengharuskan setiap pemluknya memiliki moral yang baik,dalam segala aspek kehidupan,tak terkecuali di bidang politik.
Apa yang menyebabkan Indonesia sekarang tidak mendapatkan kembali predikatnya sebagai Macam Asia?. Bukan karena pemimpinnya,melainkan karena tidak adanya moral dalam hati sanubari kita,untuk sadar membangun dan memberikan yang terbaik bagi seluruh aspek dinegara kita. Inilah yang dimaksud hakikat moral,dalam pembangunan karakter bangsa,dan sebagai senjata ampuh bagi negara. Moral sejatinya bersumber pada hati sanubari kita masing - masing. Apa guna Pancasila yang ditetapkan sebagai landasan idiil dan ideologi negara,jika tak seorang pun anggota masyarakat Indonesia,tidak memiliki moral,yang digunakan sebagai alat ukurnya?. Inilah guna moral yang berlandaskan dengan Pancasila.
Dengan adanya riset awal mengenai "Intisari Moral Dalam Pembangunan Karakter Bangsa".maka kita harap dapat membangun negara yang lebih baik di segala bidak,termasuk dalam bidang ekonomi dan politik.